Persija Di BRI Liga 1
Persija Di BRI Liga 1 – Saat ini sedang ramai diperbincangkan tentang nama Naufal Adya Fairuski. Pasalnya wasit pertandingan Kabupaten Bogor tidak setuju dengan gol Persija Jakarta. Nufal Adya Fairuski tidak memperhitungkan tendangan pemain sayap Persija Jakarta Witan Sulaeman sebagai golnya pada laga 90+4 melawan RANS Nusantara FC.
Persija Di BRI Liga 1
islschedule – Sehingga Persija Jakarta menjadi WIB malam pekan ke-16 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (22/10/2023). Terlihat dari tayangan ulang, tendangan Witan yang membentur mistar gawang justru melambung dan melewati garis gawang RANS Nusantara FC sebelum kembali keluar dan melambung.
Namun Naufal Adya Fairuski tetap bergeming. Wasit berusia 23 tahun itu tak meniup peluit tanda gol Persija Jakarta. Keputusan Naufal Adya Fairuski membuat marah pelatih Persija Thomas Doll dan Wakil Presiden Tim Capital Ganesha Rama, yang melancarkan protes keras terhadapnya. Di usianya yang baru 23 tahun, Naufal Adya Fairuski menjadi wasit termuda di BRI Liga 1 musim ini. Lantas seperti apa CV wasit muda tersebut?
Wasit terbaik EPA Liga 1 U-16 2018
Naufal Adya Fairuski telah bekerja sebagai wasit sejak masa mudanya. Ia dinobatkan sebagai wasit terbaik Elite Pro Academy (EPA) U-16 Liga 1 tahun 2018. Debut Naufal Adya Fairuski sebagai wasit di kompetisi profesional terjadi pada 24 November 2021 saat memimpin pertandingan PSIM Yogyakarta kontra PSG Pati pada Liga 2 2021/2022.
Naufal Adya Fairuski dipromosikan menjadi wasit BRI Liga 1 musim lalu. Ia bertugas dalam dua laga saat Dewa United melawan PSIS Semarang pada 29 Agustus 2022 dan Persita Tangeran melawan PSS Sleman pada 2 Maret 2023.
Karier Naufal Adya Fairuski bertahan setelah ia menjadi salah satu dari 18 wasit musim ini berkat kerja sama PSSI dengan Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA). seleksi BRI Liga 1, ia semakin terpeleset. Naufal Adya Fairuski telah memimpin delapan pertandingan BRI Liga 1 musim ini, termasuk dua pertandingan Persija melawan Borneo FC Samarinda pada 9 Agustus 2023 dan terakhir melawan RANS Nusantara FC. Saat Persija bermain imbang 1-1 dengan Borneo FC, Naufal Adya Fairuski dikritik oleh Thomas Doll karena tidak memberikan penalti kepada tim ibu kota setelah Riko Simanjuntak menarik jerseynya dipenalti lawan.
Wasit tidak memberikan penalti kepada Riko. Saya pikir situasinya sudah jelas. Aku tidak mengerti. Wasit, dia punya itu. Posisi kekuatan terbaik di lapangan, kata Thomas Doll pada awal Agustus 2023. Dia sangat dekat dan Anda bisa melihat ada tangan yang memegangnya kemeja Riko. Itu membuat saya marah karena situasi ini bisa saja terjadi. Kita unggul, tambah arsitek asal Jerman itu.
Baca Juga : Persib Menjelang BRI Liga 1
Sementara itu, Presiden Persija Mohamad Prapanca menyatakan akan melaporkan Naufal Adya Fairuski ke PSSI karena menilai pemuda itu banyak melakukan kesalahan. Ada banyak kesalahan sebelum lah . Anda dapat melihatnya nanti di Replay . Kami mungkin juga ingin mengeluh tentang yang terakhir, yang mana keras sampai tayangan ulang harus mencetak gol. Nanti kita selesaikan sesuai aturan, tambah Prapanca.
4 Komentar Kontroversial Thomas Doll Saat Melatih Persija
Pelatih Thomas Doll kembali bereaksi keras usai kekalahan melawan RANS Nusantara FC pada pekan ke-16 BRI Liga 1 2023/2024, Minggu (22 Oktober 2023) malam WIB. Ini bukan pertama kalinya pemain Jerman bereaksi antusias terhadap sebuah pertandingan.
Kemarahan Thomas Doll berkobar saat Persija Jakarta dipermalukan 2-1 oleh RANS Nusantara pada laga di Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi. Doll ragu untuk berbicara banyak selama konferensi pers. Dia hanya bertahan selama 15 detik dan berkata: Ini adalah waktu yang tepat bagi saya untuk tidak membicarakan pertandingan hari ini, apapun itu. Cukup untuk hari ini.
Ada momen kontroversial di laga ini ketika gol Witan Sulaeman di menit ke-90+4. menitnya tidak diakui oleh wasit Naufal Fairuski. Hal ini membuat Thomas Doll dan Ganesha Putera, Wakil Presiden Persija Jakarta, protes. Sebagai pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll selalu kecewa dengan sepakbola Indonesia. Ia pun kerap mengungkapkan kekecewaannya dengan komentar pedas di konferensi pers.
Kritik pedas terhadap gaya bermain Bali United
Mengkritik keras Bali United terkait gaya permainan mereka. Ia merasa Bali United merusak permainan karena sering berbaring di lapangan. Kekesalan Thomas Doll tidak hanya terfokus pada wasit. Apalagi permainan Bali United kembali disorot. Ia menyoroti transformasi pemain Tim Prajurit Trirdatu, dari Eber Bessa hingga Adilson Maringa.
BRI Liga 1
Kami bangga dengan penguasaan bola. Namun sekali lagi Bali United mengalah. Itu benar-benar merusak permainan, keluh Thomas Doll. Waktu tambahan hanya lima menit. Saya tidak mengerti itu, meskipun mereka banyak tidur. Bahkan jika saya ingin memainkan sepakbola yang bagus. Tapi sebaliknya kami memberikan segalanya, katanya.
PSM juga disemprot
Selain Bali United, PSM Makassar juga terkena dampak kemarahan Thomas Doll. Pada laga ini, Persija Jakarta dan tim tamu berakhir imbang 1-1. Sama seperti Bali United, Doll menilai PSM terlalu banyak membuang waktu.
Tidak ada masalah dengan hasil ini, tapi saya tidak suka dengan cara bermain sepak bola di pertandingan ini. Saya pikir akan ada beberapa perubahan musim ini dibandingkan musim lalu. Pertandingan ini sangat memalukan dari sudut pandang sepak bola. Para penggemar datang ke sini untuk menonton pertandingan. Mereka bahkan membayar tiket untuk menonton pertandingan tersebut, kata Thomas Doll.
Bertukar sindiran dengan Sumardji
Tak kalah serunya adalah kejadian adu mulut antara Thomas Doll dan Sumardji, Presiden Timnas (BTN). Hal itu terjadi saat persiapan Timnas Indonesia U-23 menghadapi Piala AFF U-23 2023. Saya tidak tahu namanya. Saya tidak mengetahuinya. Saya rasa dia tidak begitu penting sekarang, katanya kepada Thomas Doll.
Pertama-tama, dia tidak mengatakan itu. Kedua, pertandingan antara Persija dan Madura United lebih penting daripada dia. Jadi saat ini kami hanya berbicara tentang permainannya, bukan tentang seseorang yang saya tidak tahu yang tidak mengerti sepak bola, dia berkata.
4 Pemain Persija Yang Terlihat Lamban Di BRI Liga 1
BRI League 1 2023/2024 sudah hampir memasuki pertengahan musim. Persija Jakarta tampaknya tidak konsisten dalam balapan musim ini. Masih berada di papan tengah BIS Liga 1 2023/2024. Tim besutan Thomas Doll itu berada di peringkat 11 dengan 20 poin hasil empat kali menang, delapan kali imbang, dan empat kali kalah. Inkonsistensi performa Persija muncul karena beberapa pemain kuncinya kurang maksimal. Faktor inilah yang mungkin membuat Persija kesulitan memperebutkan gelar juara musim ini.
1. Andritany Ardhiyasa
Andritany Ardhiyasa merupakan kiper utama Persija Jakarta di BRI Liga 1 2023/2024. Selain menjadi kiper utama, Andritany juga ditunjuk sebagai kapten tim. Sayangnya, performa Andritany Ardhiyasa tidak sesuai ekspektasi. Minimnya kebobolan gol Andritany berdampak pada performa Persija Jakarta.
Sejauh ini, Andritany Ardhiyasa sudah memainkan 14 pertandingan di BRI Liga 1 2023/2024. Kiper yang akrab disapa Bagol ini sudah kebobolan 15 gol dan hanya mencatatkan dua clean sheet.
2. Resky Fandi
Resky Fandi berperan penting bagi Persija Jakarta musim ini. Sang pemain memainkan 16 pertandingan di BIS Liga 1 2023/2024. Resky Fandi tak mampu membayar penuh kepercayaan yang diberikan pelatih Thomas Doll kepadanya. Penampilannya di backcourt Persija masih belum konsisten. Peran Resky Fandi di lini pertahanan belum jelas. Persija perlu mencari cara agar Resky Fandi bisa lebih berguna di tim.
3. Maciej Gajos
BRI Liga 1 2023/2024 merupakan musim pertama Maciej Gajos bermain di Indonesia. Kedatangannya awalnya diharapkan bisa memperkuat kekuatan Persija Jakarta musim ini. Harapannya tentu tidak berlebihan. Maciej Gajos memiliki pengalaman bertahun-tahun di Eropa di klub-klub elit. Pada kenyataannya, Maciej Gajos gagal memberikan pengaruh sebesar-besarnya kepada Persija. Pemain asal Polandia itu baru menyumbangkan satu gol dari 13 penampilannya bersama Persija di BRI Liga 1.
4. Marko Simic
Marko Simic kembali membela Persija Jakarta di BRI Liga 1 2023/2024. Semula pemain asal Kroasia itu digadang-gadang menjadi andalan di lini depan. Sayangnya, Simic tidak bisa memenuhi ekspektasi. Simic bermain 10 kali di liga namun hanya mencetak tiga gol. Untuk itu, Persija ingin meminjam Marko Simic. Simic dikabarkan ingin dipinjamkan ke klub Liga 2 PSPS Pekanbaru hingga akhir musim 2023/2024.